Penerapan Hukuman Adat Terhadap Pelaku Jarimah Khalwat di Aceh Tamiang

Authors

  • Mustafa Pimpinan Dayah Perbatasan Manarul Islam Aceh Tamiang
  • Bukhari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe
  • Bastiar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe
  • Sumiadi Universitas Malikussaleh
  • Husni Universitas Malikussaleh

Keywords:

Penerapan, Hukuman Adat, Pelaku, Jarimah Khalwat, Aceh Tamiang

Abstract

Tindakan khalwat merupakan perbuatan tercela dan khalwat merupakan jarimah yang melanggar hukum Islam dan masuk ke dalam kategori jarimah ta`zir. Penyelesaian jarimah khalwat di Aceh Tamiang dapat dilakukan secara litigasi melalu Mahkamah Syar`iyah dan penyelesaian melalui peradilan adat. Namun, Dalam Pasal 24 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat  menentukan bahwa penyelesaian tindak pidana khalwat terlebih dahulu melalui peradilan adat. Mekanisme penyelesaian jarimah khalwat terlebih dahulu diselesaikan melalui peradilan adat menggunakan pendekatan musyarawah-mufakat melalui rapat desa atau disebut Rapat Adat Gampong (RAG) dengan menerapkan hukuman adat seperti hukuman membayar denda, kenduri, dimandikan dan pasangan khalwat tersebut di nikahkan. Pertimbangan penerapan hukuman adat adalah penyelesaian perkara lebih efektif dan efisiensi serta tingkat kepercayaan dan kepatuhan masyarakat sangat tinggi.

Author Biographies

Bukhari, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

Fakultas Syari`ah

Bastiar, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

Fakultas Syari`ah

Sumiadi, Universitas Malikussaleh

Fakultas Hukum

Husni, Universitas Malikussaleh

Fakultas Hukum

Downloads

Published

09-01-2023

How to Cite

Mustafa, Bukhari, Bastiar, Sumiadi, & Husni. (2023). Penerapan Hukuman Adat Terhadap Pelaku Jarimah Khalwat di Aceh Tamiang. Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial Dan Humaniora, 1(1), 52–64. Retrieved from https://journal.lps2h.com/cendekia/article/view/10