Dynamics of Resolving Gross Human Rights Violations in Aceh

Authors

  • Muhammad Ghozali Faculty of Law, Universitas Malikussaleh, Aceh, Indonesia
  • Rais Aufar Faculty of Law, Universitas Malikussaleh, Aceh, Indonesia
  • Cut Afra Faculty of Law, Universitas Malikussaleh, Aceh, Indonesia
  • T Samsul Bahri Faculty of Law, Universitas Malikussaleh, Aceh, Indonesia
  • M Agra Dwadima Faculty of Law, Universitas Malikussaleh, Aceh, Indonesia
  • Ramalinggam Rajamanickam Faculty of Law, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Malaysia

DOI:

https://doi.org/10.70193/ijlsh.v2i2.192

Abstract

Following the peace agreement in Aceh in 2005, Indonesia through Law Number 11 of 2006 established the legal basis for the establishment of the Aceh Truth and Reconciliation Commission (TRC), with the aim of addressing human rights violations that occurred during the conflict. The TRC was mandated to formulate recommendations for reparations for victims, but although these recommendations have been formulated, their implementation has not been fully implemented. This study reveals that although reparation recommendations have been made, their implementation is highly dependent on the policies and decisions of the Aceh Government, which can then delegate implementation to related institutions based on the urgency and needs of the victims.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adlini, M. N., Namirah, S., Wardana, T., Syafitri, W., Iskandaria, W., & Harahap, Y. E. (2022). Haura Utama.

Akbar, K. (2017). Politik Hukum Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh. Jurnal Lex Renaissance, 2(2), 195–212.

Herlinda Safira, Ulfah Sakinah SP, & Almas Rioga Pasca P. (2022). Rekonstruksi Kkr Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Negara Terhadap Korban Pelanggaran Ham Berat. Jurnal Studia Legalia, 1(1), 29–53.

Huda, M. Mi., Suwandi, S., & Rofiq, A. (2022). Implementasi Tanggung Jawab Negara Terhadap Pelanggaran HAM Berat Paniai Perspektif Teori Efektivitas Hukum Soerjono Soekanto. IN RIGHT: Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia, 11(1), 115.

Kamaruddin, H. (2011). Tantangan Demokrasi Aceh Pasca Kesepakatan Damai Helsinki Kamaruddin Hasan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh Aceh. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Dan Pembangunan, 2(2), 282–293.

Kusnadi, N. (2017). Perspektif Penegakan Hak Asasi Manusia Melalui Pengadilan Hak Asasi Manusia. Palar | Pakuan Law Review, 3(1).

Matsyah, A., & Aziz, A. (2021). PASANG SURUT HUBUNGAN ACEH - JAKARTA PASCA MOU HELSINKI Pendahuluan Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia dan Asia Tenggara yang memiliki vertical antara Aceh dan Jakarta . Tatkala membaca ulang literasi sejarah , ternyata konflik merdeka pada ta. 255–283.

Mukhtar, A., Mahfud, M., & Idami, Z. (2022). Kebijakan Pelaksanaan Reparasi Korban Pelanggaran HAM di Aceh. Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 10(01).

No, V., Desember, J., & Salim, I. R. (2024). Pelanggaran Hukum Dan Ham Pada Operasi Militer Di Aceh Sebelum Reformasi : Kajian Terhadap Kebijakan DOM. 2(1), 582–594.

Nurhayati, N. (2017). Daud, B. S., & Jaya, N. S. P. (2019). Penyelesaian Masalah Hak Asasi Manusia Masa Lalu dan Rekonsiliasi Nasional di Indonesia. Pandecta Research Law Journal, 14(2), 83-90. Jurnal Jurisprudence, 6(2), 149–159.

Nurhidayat, S. (2021). Peluang Rekonsiliasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia Masa Lalu melalui Mekanisme Kebijakan Politik Pemerintah Daerah. Logika : Journal of Multidisciplinary Studies, 12(01), 56–68.

Pasha, Z. (2017). Problematika Independensi Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi Aceh. Justitia et Pax, 33(1).

Perlindungan, D., Terhadan, H., Pelanggaran, K., Berat, H., Yani, C., & Alfiyyah, E. (2024). Konflik Kejahatan Genosida Antar Warga Dusun Ori Terhadap Negri Kariu.

Putra, M. Y., & Irwansyah, I. (2019). Penyelesaian Non-Yudisial Terhadap Pelanggaran Ham Berat Masa Lalu: Tinjauan Sosiologi Peradilan. Tanjungpura Law Journal, 2(1), 43.

Rahmah, N., Nisa, H., Mirza, M., & Amna, Z. (2021). Persepsi Statement Takers Terhadap Pengungkapan Kebenaran Konflik Aceh. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 18(1), 10–20.

Syuib, M., & Hasnawati, D. (2022). Implementasi Qanun Aceh Nomor 17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh Pasca 15 Tahun MoU Helsinki. Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana Dan Politik Hukum, 11(1), 117.

Taufik, Z. ’Ain. (2017). Penyelesaian Kasus Pelanggaran Ham Berat Melalui Pola Rekonsiliasi Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Tahun 2006 (Settlement of Cases of Gross Human Rights ViolationsThrough Post-Decision Reconciliation Pattern of2006). Jurnal IUS , 5(2), 202–218.

Wiratraman, H. P., Wahyuningrum, S. L., Simatupang, D. P., & Wardaya, M. K. (2020). Policy Brief: Merumuskan Kebijakan Negara dalam Rangka Menindaklanjuti Rekomendasi KKR Aceh (Reparasi Korban dan Perubahan Kebijakan). 2020(January), 1–28.

Downloads

Published

2025-07-07

How to Cite

Muhammad Ghozali, Rais Aufar, Cut Afra, T Samsul Bahri, M Agra Dwadima, & Ramalinggam Rajamanickam. (2025). Dynamics of Resolving Gross Human Rights Violations in Aceh. International Journal of Law, Social Science, and Humanities , 2(2), 205–214. https://doi.org/10.70193/ijlsh.v2i2.192